Send As SMS

say it with crystal

this is about me, my days, my thoughts and my bead jewelry work. Some postings are in indonesian, and some are in english.

Mittwoch, Februar 16, 2005

friend aka teman part.2

Setaun 2 taun jalan, gue bisa adaptasi. Gue mulai punya teman dekat. Gue merasa dekat karena gue pikir she told me everything, walaupun banyakan ngomentarin orang, but gue diem aja. Dalam artian, gue tampung omongannya, dan gue gak pernah bicarain ke orang lain. Gue merasa dia baik, because, dia memang baik banget, helpful dan selalu bisa ngasih saran ini itu karena kebetulan dia udah jauh lebih lama dari gue di sini.

But the sad truth came out. Ini adalah pelajaran berharga buat gue. Kalau lo pernah dengerin teman loe ngomongin orang lain ke loe, bisa lo pastiin bahwa lo akan ada di topik pembicaraannya ke orang lain. That’s the sad truth. Siapapun orang itu, apakah itu teman lo, teman lama, teman baru…tapi kalau dia suka komentarin orang apalagi ngejelekin orang lain ke loe, jangan GR dulu, bukan berarti dia menganggap lo berharga, tapi karena mulutnya gatal.
Bukan Cuma 1 yang gue temuin kayak gitu, hampir semua orang dengan kualitas pembicaraan serupa ya bagitu itu. The sadest part is, gue udah anggap dia adalah teman gue. Teman baik. :-(

That was sad, and shocking too!!
And it was not the last time gue salah nilai orang. Ada kali2 lain, after that, gue salah menilai orang, yang pada awalnya sempat gue beri predikat teman baik, ternyata harus gue down grade. biasa-bisa saja.

Adik gue sendiri bilang, masalah ada di gue. Gue gak bisa nilai orang. Dia bilang, dari mata udah keliatan karakter orang kayak gimana. But buat gue, as long as dia baik, dan kita bisa get along well, ya gak masalah. Kalau ditengah jalan gue temuin teman gue itu gimana-gimana, ya udah, harap maklum aja. Nothing is perfect. No friends is perfect for you. Buat gue, kalau gue dekat ke orang, dan gue tau kelemahan dia, gue akan pakai itu buat gue lebih ngertiin dia, sehingga gue gak nyakitin dia.

Tapi ternyata itu salah. At least berakhir gak enak untuk gue.
Gue pikir mungkin benar gue gak bisa nilai orang. Tapi emang gue siapa pakai nilai2 orang? Gue juga gak sempurna kok sebagai manusia, jadi bukan porsi gue untuk menilai. Apalagi Cuma 1-2 kali bertemu. The thing is, gue mungkin terlalu percaya ke orang, terlalu cepat memberi predikat ke teman gue sebagai ‘teman baik’, sehingga ujung2nya gue sering kecewa pas ngedapatin kalau predikat yang gue kasih ke teman gue itu gak dihargain apa-apa sama ybs.

Gue ingat banget, jaman kuliah dulu, gue sempat ngambek ama teman2 gue, teman2 baik sampai sekarang, karena gue adalah the last person yang tau kalau salah satu teman gue itu lagi naksir sesorang. Gue inget banget, gue asli marah, sampai teman2 gue bingung. But that was me. This is me. Until today. Gue merasa friendship adalah sesuatu yang harus dijaga. No friendship kalau gak ada rasa percaya. Kalau gue gak diikut sertakan dalam salah satu hal bareng mereka, artinya mereka nggak anggap gue bagian dari mereka. Dan itu ngecewain gue karena gue merasa bahwa mereka adalah bagian dari gue.

Gue gak tau, udah berapa kali gue dikecewain sama orang yang gue anggap dekat, dan udah gue anggap seperti saudara sendiri. We shared many thing together, good and bad. We talked from A to Z. And that was quite well, until something came out. Beberapa clue muncul , but seperti biasa, gue menganggap itu bagian dari friendship. Sampai akhirnya kumulatif, the sad truth showed up, and lagi2 gue kejeblos! :-(

Kecewa. Kecewa karena gue udah menganggap mereka teman dekat gue. Kecewa karena gue selalu berfikir bahwa mereka gak akan pernah nyakitin gue, mereka gak akan melakukan hal2 yang nyakitin gue, but they did. Kecewa karena gue udah percaya sama mereka tapi mereka gak cukup percaya ke gue. Kecewa karena ternyata mereka gak pernah menganggap gue seperti gue menganggap mereka. Good friend. even best friend!

Pada akhirnya, semua sama aja. Teman lama, teman baru, teman dari kecil, teman dari kapanpun, judulnya sama aja. Kalau memang mereka gak menghargai friendship sebagaimana loe, dalam hal ini sebagaimana gue menghargai hal itu, ujung2nya sama aja. Your friendship is fragile !!!
Even teman baru, kalau memang penghargaan kita sama terhadap hubungan pertemanan itu sendiri, insya Allah akan awet.

Dan sekarang gue gak tau, gimana berteman di lingkungan yang kecil ini. Gue sekarang mengkategorikan friends, sebagai: kenalan, teman, teman baik dan teman paling baik, which is my best friends from Uni. I miss them so much.

1 Comments:

At 9:51 PM, Anonymous said...

wah...Mia, jangan kecil hati tinggal di rantau. Aku jadi sedih deh kalau kamu pindah dr. Jerman. Terutama koleksimu tuh...aku ntar nggak bisa pesan dong. Moga2 nggak jadi pindah ya... aku nih pengen jalan kekotamu, cuma yah..sibuk nih punya 2 anak sama sibuknya dengan ibunya. Jadi kl. ada waktu aku mau deh..ntar call kerumah. Moga2 juga dah sembuh.

 

Kommentar veröffentlichen

<< Home